Heboh! Monster Udang Pemakan Daging di Pantai Australia!

Heboh! Monster Udang Pemakan Daging di Pantai Australia!

Heboh! Monster Udang Pemakan Daging di Pantai Australia! - Peristiwa ini menimpa seorang remaja Australia, Sam Kanizay, membuat publik heboh. Berita tentang kakinya yg digigit monster laut udang mini menyebar sampai ke seluruh dunia.

Berita Lapak - Tidak mengherankan memang. Pasalnya, kaki Sam terus-menerus mengeluarkan darah setelah berendam di dalam air laut selama 30 menit. Peristiwa ini terjadi di pantai Bondy, Melbourne, Sabtu lalu. Sampai Minggu pagi, kaki remaja 16 tahun ini masih trus mengeluarkan darah.

"Darahnya tidak membeku. Terus mengalir dan mengalir," ujar Jarrod Karizay, ayah Sam kpd BBC, mengutip Live Science, Rabu (9/8/2017).

Lapak Berita - Penasaran apa yg sebenarnya menggigit anaknya membuat Jarrod akhirnya kembali ke tempat kejadian? Menggunakan sepotong daging, Jarrod memancing monster-monster laut mini itu untuk keluar.

Genefor Walker-Smith, pakar biologi laut dari Museums Victoria di Melbourne, meneliti monster laut yg ditemukan Jarrod. Dia lalu mengidentifikasi makhluk mini itu sebagai amphipods, sejenis krutasea mirip udang yg berukuran mini, dari famili Lysianssidae.

Dalam akun Facebook-nya, Genefor menjelaskan, amphipods ini tidaklah beracun dan tak akan menyebabkan kerusakan yg fatal.

Lalu kenapa kaki Sam bisa terus berdarah setelah digigit amphipods yg juga sering disebut sebagai sea fleas alias lalat laut ini?

Menurut Walter-Smith, senyawa anticoagulant (senyawa yang mencegah pembekuan darah) yg diproduksi oleh lalat laut ini adalah penyebab perdarahan terus-menerus, bahwa stlh monster laut ini diangkat dari kulit.

"Saat ini, belum ada amphipods dari famili lysianssid yg diketahui bisa memproduksi anticoagulant, tetapi memang belum ada yg meneliti bagaimana kelompok makhluk ini beradaptasi," ujar Les Watling, profesor di Darling Marine Center di University of Maine kepada Live Science.

"Jika ada anticoagulant, maka hal ini karna amphipods sedang memangsa / sedang jadi parasit di ikan," lanjutnya.

Lysianssid amphipods ini ukuran nya sngt beragam. Mulai dari sngt kecil, hanya beberapa milimeter, sampai berukuran 20 sentimeter. Lalat laut paling besar biasanya ditemukan di perairan laut dalam, dan yg paling kecil biasanya tinggal di daerah tropis dan tepi pantai,  papar Watling. Berita Peristiwa

"Bagian mulut mereka memiliki taring tajam dan lebar yg dirancang untuk menembus jaringan kulit binatang. Spesies ini yg berada di perairan dangkal juga bisa mengonsumsi ganggang, tapi kebanyakan memakan makanan lain yg tinggal di ganggang tsb," jelas nya.

Bekas gigitan di kaki Sam tampak cukup kecil utk bisa diciptakan oleh amphipods ini. Polanya juga menunjukkan bahwa para amphipods ini sdang memakan di kaki remaja itu. Berita Dunia

"Beberapa bekas gigitan menunjukkan jalur yg tidak sama, menandakan amphipods ini menggigit permukaan kulit dan pindah utk menggigit tempat baru. Bukannya menggigit di tempat yg sama sampai dalam," papar Watling lagi.

Sam Kanizay bisa jadi mengganggu sekelompok amphipods yg sedang makan ketika dia masuk ke dalam air. Semakin lama dia berdiri diam, semakin banyak juga amphipods yg menggigitinya. Berita Heboh

"Aku berpikir, apakah dia memiliki luka terbuka yg memancing amphipods," ujar Watling.

"Tapi bisa jadi mereka hanya menganggap bahwa kakinya adalah 'ikan' dan memutuskan untuk makan," tutup Watling.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: